Thursday, July 22, 2010

di antara Alhamdulillah dengan Puji Tuhan..

baru semalem gw ngepost mengenai cerita seorang satpam, sekarang gw bakal ngepost cerita baru.. tapi sebelomnya mari gw klarifikasi, blog gw bukan blog rohani, bukan blog tempat nampung cerita sedih, apalagi blog menyombongkan diri gw.. bukan bukan.. blog gw adalah pikiran gw.. pure isi dari apa yang gw pikirkan, apa yang gw dengar, apa yang gw lihat dari sebuah realita.. it's all about my story.. my life and everything in between..

so, what's the story, nandra..?

sore tadi gw sama sepupu gw pergi ke Grand Indonesia buat nonton film berjudul Kamui.. tiket yang gw dapet cuma-cuma dari temen gw sepertinya ngga berhasil gw sia-siakan.. jam masih menunjukkan 18 sekian PM.. yang artinya aturan 3in1 masih berlaku di kawasan bunderan HI.. hal itu mengharuskan gw untuk menggunakan jasa joki demi melewati beberapa meter ruas jalan yang masuk area 3in1.. di situlah cerita dimulai..

seorang joki naik ke mobil gw, dan mendadak ngomong "terimakasih mas, mas sudah bersedia menggunakan saya buat melewati 3in1.. saya sangat berterimakasih sekali, puji Tuhan mas sudah mau membantu saya" sontak gw kaget denger tutur kalimat ekstra baku ditambah dengan kalimat bersyukur yang jelas berbeda dengan Agama gw. akhirnya gw ajak ngobrol, selalu dimulai dengan, "naik pertama hari ini mas?" dan dia menjawab, "Puji Tuhan iya mas, sore ini baru satu kali ini dapat kesempatan.." jawaban dia bener-bener bikin gw penasaran, akhirnya gw ajak dia ke level berikutnya dalam percakapan dengan menyinggung zona 1 nya dia, keluarga. dia, err Randi namanya, cerita panjang tentang dirinya, keluarganya dan disampaikan dengan tata nada khotbah.. dari situ gw yakin kalo dia adalah penganut Agama Khatolik yang taat.. Randi punya cerita yang sangat pahit dari jaman dahulu.. sebelomnya gw minta maaf, bukan gw rasis dalam menyebutkan Agama dan Ras, tapi begitulah Randi nyeritain.. Ayahnya, darah Ambon-Menado sudah meninggal sejak dia umur 1 tahun.. Randi tinggal bersama Ibunya, darah China-Cirebon.. setelah beberapa tahun, Ibu Randi mendapatkan kebahagiaan dengan dinikahi oleh seorang China-Surabaya.. pernikahan itu dikaruniai seorang adik untuk Randi.. namun jauh dari kebahagiaan untuk Randi, Ayah tirinya tidak sudi akan keberadaan Randi karena dianggap anak dari orang lain.. setiap hari Ayah tiri Randi ngamuk ke Ibunya.. akhirnya Randi pun berbicara dengan Ibunya, "ma, ngga apa-apa, Randi ngga mau liat mama dikasari setiap hari, Randi mengalah aja, Randi bersedia masuk ke panti asuhan" akhirnya Randi menghabiskan beberapa tahun di panti asuhan, dan bersekolah di sana.. Randi semasa sekolahnya terpaksa bertahan dengan uangnya sendiri, ia ngamen lagu rohani, dan ia berhasil bertahan dan menamatkan pendidikannya, hingga suatu hari, Ibu Randi ternyata dimadu oleh Ayah tirinya, tanpa sebelomnya menceraikan Istrinya, sang Suami tiri ini pergi menikahi perempuan lain..

sakit hati Ibunya membawa keputusan untuk meninggalkan sang suami dan membawa anaknya pergi dan hidup sendiri.. Randi kembali ke Ibunya dan berjanji untuk siap menjadi kepala keluarga untuk Ibunya dan adiknya.. waktu terus berlalu, Randi menemukan tambatan hatinya, dan akhirnya menikah muda dengan seorang gadis China-Jakarta. pernikahan itu bertambah bahagia saat Randi dan Istrinya dikaruniai seorang anak.. mereka tinggal di sebuah kontrakan di daerah Keramat. Randi mendapat kerja sebagai Teknisi dari salah satu Apartment di dekat Grand Indonesia.. hasil keringatnya sudah bisa mencukupi keluarganya, satu buah motor dan menyekolah kan adiknya di st. Franciscus Kramat Sentiong.. adiknya sekarang adalah kapten basket sekolahnya yang akan bertanding dalam waktu dekat.. cobaan-cobaan yang diyakini Randi sebagai ujian dari Tuhan datang ke depan pintunya.. motor yang baru saja lunas dicicil harus direlakan pindah tangan ke orang tak bertanggung jawab, Randi harus mengikhlaskan itu.. karena kesabaran dan ketaatan Randi menempuh jalannya, Randi berhasil mendapatkan sebuah motor baru.. cobaan tidak berhenti begitu saja buat Randi, kali ini cobaan lebih berat datang, sebuah kebakaran hebat melanda daerah rumah Randi dan rumahnya ngga luput dari Api.. akhirnya dia memutuskan untuk sementara pindah ke rumah Ibunya hingga suatu hari nanti ia dapat kembali membangun rumahnya sendiri..

Randi sebelomya minta maaf ke gw karena harus mendengarkan ia khotbah dan cerita panjang lebar.. dia menganalogikan hidup ini sama seperti yang diperlihatkan di Dragon Ball (komik&anime). di sana, saat Son Goku mati, ia menempuh perjalanan menuju "surga" tempat Kaio Shin berada.. dan jalan naga itu sangat panjang dan banyak beloknya, itulah maksud Randi, hidup ini sama dengan Jalan Naga dalam Dragon Ball, panjang, dan tidak bebas dari rintangan, makanya diperlukan kesabaran, usaha, dan kepercayaan dalam menjalaninnya.. Randi cerita, dia berkali-kali ikut menjadi tenaga sukarela untuk bencana alam, Aceh, Situ Gintung, Padang, Tasikmalaya, dan bencana lain telah merasakan tenaga Randi.. melalui relawan Gereja tempat ia biasa berdoa.. buat gw ngga heran kalo Randi tutur katanya seperti itu, dan gw sedih orang seperti Randi harus mengalami jalan hidup seperti ini.. tapi itulah, jalan dari Tuhan memang ngga bisa diorder.. semua dikasi saat kita ada dalam kandungan.. garis nasib sudah ada sejak kita di dalam kandungan..

Randi banyak berpesan di perjalanan tadi, banyak banget.. satu yang paling gw inget adalah "dalam kehidupan ini semua yang terpenting adalah kepercayaan.. maka kita harus berusaha mempertahankan kepercayaan itu, karena 1% kesalahan akan dengan mudahnya menghancurkan 99% kepercayaan, itulah hidup.. kita harus jujur dan meninggalkan kebohongan"

gw sangat berharap bisa ketemu Randi lagi.. gw dan dia memang berbeda keyakinan, tapi ada satu hal yang sama menurut kita, "Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan yang ummatnya tidak mampu menjalankannya".

1 comment:

RR said...

sedang diuji ya mas? ketemu sama beragam macam bentuk dan jenis orang2. this is jakarta, emm no this is indonesia, errr enggak juga deng, THIS IS LIFE :D